Buka Pelatihan Revolusi Mental, Wakapolres Trenggalek Ungkap Tiga Hal Wujudkan Polri Profesional

oleh

Polres Trenggalek – Kepolisian Resort Trenggalek kembali menggelar pelatihan revolusi mental bagi anggotanya. Dalam acar ayang digelar di pelataran Masjid Baitul Muttaqin area Mapolres Trenggalek puluhan personel dari satuan fungsi tingkat Polres maupun Polsek jajaran. Selasa, (11/6).

Tak mau setengah-setangah, dalam kegiatan pelatihan ini, Polres Trenggalek melibatkan dua orang instruktur yang terbilang cukup mumpuni di bidangnya yakni instruktur AKP Kusnun dan Iptu Suyono, S.H.

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Wakapolres Kompol M. Khoiril, S.Pd., M.H. saat membuka kegiatan tersebut mengungkapkan revolusi memiliki arti perubahan yang cepat.

“Perubahan dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Outpunya adalah bisa memberikan pelayanan yang baik, penegakan hukum yang profesional sesuai dengan tugas pokok selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.” Jelasnya.

Pihaknya menambahkan, pelatihan revolusi mental ini merupakan proses perubahan pola pikir terhadap anggota Polri dalam menghadapi perubahan pola problematika yang terjadi di tengah masyarakat.

Menurutnya, anggota Polri harus terus mengembangkan diri. Tidak hanya sebatas pada kompetensi tetapi juga mental kepribadian selaras dengan perkembangan dan dinamika serta harapan masyarakat secara luas.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, saya pesan tiga hal. Yang pertama tingkatkan keimanan, jangan sakiti orang lain terutama masyarakat dan lengkapi dengan doa.” Ucapnya.

Sementara itu, KabagSDM Polres Trenggalek AKBP M. Solichin, S.H. yang juga turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, sasaran pelatihan revolusi mental ini mengarah pada pola piker, budaya dan perilaku yang baru, disesuaikan dengan kebudayaan masyarakat sosial pada umumnya, disamping membentuk karakter polisi yang dicintai dan diharapkan oleh masyarakat.

Dalam pelatihan yang diikuti oleh sedikitnya 60 personel tersebut, bertujuan mendorong anggota Polri sebagai agen perubahan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Menurutnya, di tengah pesatnya perkambangan teknologi seperti sekarang ini sangat diperlukan karakter anggota Polri yang memiliki jati diri dan mental kepribadian yang bagus..

“Pola pelatihan yang diberikan tidak lepas dari upaya untuk meningkatkan kinerja Kepolisian serta citra dan kepercayaan masyarakat.” Pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam pelatihan yang digelar sehari ini peserta dibekali dengan beberapa materi yang mencakup 3 hal antara lain perubahan mind set dan culture set, agen perubahan serta aplikasi NAC atau Neuro Associative Conditioning.

No More Posts Available.

No more pages to load.