Dikemas Menarik dan Interaktif, Edukasi Anti Perundungan Polres Trenggalek Disambut Antusias Pelajar

oleh

Polres Trenggalek – Masih maraknya pemberitaan tentang kasus perundungan di berbagai daerah, nampaknya masih menjadi perhatian bagi jajaran kepolisian di Kabupaten Trenggalek. Terbukti dengan masifnya upaya sosialisasi dan edukasi yang digelar hingga ke berbagai jenjang sekolah.

Ta mau berpangku tangan, Polres Trenggalek yang dimotori oleh seksi hukum atau Sikum, menggelar sosialisasi anti perundungan dan penggunaan internet yang sehat di lingkungan sekolah bersama siswa siswi SMP Negeri 6 Trenggalek. Selasa, (28/5).

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Kasikum Iptu Hanik Setyobudi, S.H. mengatakan, sekolah menjadi salah satu sasaran edukasi bukan tanpa sebab. Berdasarkan data, kasus perundungan kerap terjadi justru dilingkungan sekolah.

“Oleh sebab itu, prioritas utama kita adalah para pelajar sekolah, dimana mereka masih dalam fase mencari jati diri sehingga rentan menjadi pelaku sekaligus korban perundungan.” Ungkapnya.

Uniknya, kegiatan ini dikemas lebih interaktif yang melibatkan semua peserta yang hadir. Hal ini menjadi menarik dan cukup efektif mendorong tingkat keaktifan peserta untuk menelaah dan berfikir kritis tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengatasi perundungan itu sendiri.

“Tujuan utama kita adalah agar siswa memahami apa itu perundungan dan dampaknya terhadap korban sehingga mampu mengembangkan diri dalam mengatasi prilaku perundungan. Kita siapkan berbagai hadiah menarik juga untuk para peserta.” Imbuhnya.

Perundungan saat ini lanjut Iptu Hanik, juga tak lepas dari pengaruh dari perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perundungan bisa dilakukan melalui sarana internet ataupun media sosial yang sangat mudah diakses oleh siapa saja.

Cyber bullying tak mengenal batasan usia dan profesi. Bisa menimpa siapa saja termasuk anak-anak. Oleh karenanya, dalam acara tersebut disisipkan pula wawasan tambahan tentang perilaku dan penggunaan internet yang sehat dan positif.

“Hampir semua orang sudah memiliki smartphone. Akses internet saat ini juga sangat mudah. Kita memang tidak bisa melawan perkembangan teknologi tetapi kita bisa membatasi ruang gerak dengan memberikan pemahanan tentang bahaya dan dampaknya bagi pelajar. Intinya meraka harus pintar-pinter memanfaatkan untuk kegiatan yang positif.” Tambahnya.

Sebagai penutup, Iptu hanik berpesan agar para pelajar menghindari perbuatan atau tingkah laku yang mengarah perundungan mengingat dampaknya yang sangat luar biasa bagi korban. Jika mengetahui atau bahkan merasa menjadi korban perundungan, segera minta bantuan guru ataupun orang tua untuk menyelesaikannya.

“Sayangi temanmu seperti menyayangi saudaramu sendiri. Masa depan adalah pilihanmu hari ini.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.