Dorong Literasi Anak Bangsa, Polres Trenggalek Sumbangkan Ribuan Buku

oleh

Polres Trenggalek – Jajaran Kepolisian Resort Trenggalek terus menggelorakan gerakan literasi diberbagai sektor. Selaian menyambangi sekolah dan memotivasi budaya membaca dikalangan anak-anak dan pelajar, Polres Trenggalek juga mengerahkan personelnya blusukan ke desa dan kampung-kampung memberikan edukasi tentang pentingnya literasi.

Tak berhenti disitu, jajaran Polres Trengggalek juga menyumbangkan ribuan buku kepada sejumlah lembaga pendidikan formal maupun non formal termasuk diantaranya adalah pondok pesantren yang banyak tersebar di Kabupaten Trenggalek.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Kasihumas Polres Trenggalek Iptu Suswanto menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Polri peduli budaya literasi dan distribusi buku sampai pelosok nusantara.

Masing-masing Polsek mendistribusikan minimal 50-100 buah buku. Mulai dari buku pelajaran diberbagai jenjang pendidikan, buku-buku agama dan Alquran maupun buku cerita dan bacaan umum lainnya. Bahkan, Bhabinkamtibmas turut dikerahkan untuk membantu pendisitribusiannya.

“Ini adalah bentuk kepedulian Polri terhadap budaya literasi terutama generasi muda Kabupaten Trenggalek agar kedepan bisa menjadi generasi yang benar-benar unggul dan bisa bersaing di tingkat global.” Jelas Iptu Suswanto.

Lebih lanjut Iptu Suswanto mengatakan, dari data studi menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah dan cukup memprihatinkan. Dari seribu orang Indonesia, hanya satu orang yang dinilai rajin membaca. Kondisi ini berbanding lurus dengan fasilitas maupun infrastruktur yang mendukung budaya membaca.

Disisi yang lain, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi tahun 2030 dan Indonesia emas 2045.

“Semangat yang kami gelorakan adalah membaca membuka jendela dunia. Meski sederhana, kami berharap, langkah ini sedikit banyak bisa membawa perubahan, memotivasi dan menginspirasi elemen masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan budaya literasi. Dimulai dari kelompok terkecil, keluarga.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.