Polres Trenggalek – Sebagai wilayah pesisir, Kabupaten Trenggalek memiliki cukup banyak tradisi budaya yang menjadi magnet atau daya tarik wisata. Salah satunya adalah labuh laut atau yang lebih dikenal dengan sebutan sembonyo di pesisir Watulimo, Kabupaten Trenggalek yang menurut rencana akan digelar dalam waktu dekat.
Guna mendukung hal tersebut, Polres Trenggalek menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral bersama segenap panitia penyelenggara serta stakeholder terkait di Rupatama Mapolres Trenggalek. Kamis, (24/5).
Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, S.I.K. melalui Wakapolres Kompol Sunardi, S.Pd. yang kebetulan hadir dan memimpin langsung acara tersebut mengungkapkan, dalam Rakor ini tidak hanya fokus pada aspek keamanan semata tetapi lebih luas lagi yakni kelancaran acara sedekah laut dengan memaksimalkan segala potensi yang ada.
“Menyamakan persepsi dan cara bertindak untuk meminimilasir segala gangguanatau sehingga dalam pekasanaan maupun paska sedekah laut berjalan aman dan lancar.” Tegas Kompol Sunardi.
Kompol Sunardi menambahkan, dari hasil Rakor ini pihaknya akan menurunkan sejumlah personel untuk membackup pengamanan mulai dari Durenan sebagai pintu masuk menuju Watulimo, sepanjang jalur hingga lokasi.
“Ini adalah tanggung jawab bersama, mengawal kegiatan dan tidak ada insisiden sekecil apapun.” Imbuhnya.
Senada, Sekda Kabupaten Trenggalek Drs. Edy Soepriyanto mengatakan, Labuh Laut atau Sembonyo adalah kegiatan yang telah menjadi budaya turun temurun sebagai wujud rasa syukur menerima rezeki dari laut dan pertanian khususnya di wilayah Watulimo. Bahkan sembonyo ini sudah menjadi agenda wisata di tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Pemerintah daerah siap memfasilitasi dan mendorong sembonyo sebagai aset wisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.” Ucapnya.
Sebagai informasi, menurut rencana labuh laut atau sembonyo akan digelar selama empat hari berturut-turut mulai tanggal 1 hingga 4 Juni 2023. Sedangkan prosesi upacara adat labuh laut dilaksanakan hari ke-tiga tanggal 3 Juni 2023
Selain itu, dalam labuh laut tersebut juga diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya istigasah, selawat dan pengajian, senam sehat, tumpengan dan tirakatan, tayup dan uyon-uyon, pagelaran wayang kulit, lomba tari tradisional dan ditutup dengan pentas guyon waton.
