*MALANG* – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang menggelar silaturahmi dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan Malang, di Pendopo Kabupaten Malang, Jalan Panji, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (4/3/2023).
Sejumlah 67 orang dari 73 keluarga korban Kanjuruhan Malang hadir dalam acara silaturahmi dan doa bersama yang dihadiri Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, Bupati Malang H M Sanusi, Ketua DPRD Darmadi, dan Kapten Inf Djoko Sungkowo yang mewakili Komandan Kodim 0818 Malang – Batu.
Selain itu, turut mendampingi keluarga korban Kanjuruhan Kapolsek jajaran Polres Malang dan perwakilan Camat se-Kabupaten Malang.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dalam sambutannya mengatakan, silaturahmi ini wujud perhatian Forkopimda Kabupaten Malang terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pihaknya berusaha memulihkan pasca tragedi dengan membangun komunikasi dengan seluruh keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
“Sebagai wujud perhatian Forkopimda Kabupaten Malang kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan, yang tentunya dari pandangan kami, Keluarga korban inilah yang perlu mendapat perhatian utama pasca tragedi kanjuruhan,” kata AKBP Putu di Lendopo Kabupaten Malang, Sabtu (4/3/2023).
Kapolres menambahkan, Polres Malang bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang serta Forkopimda akan terus berkomitmen membantu usaha-usaha pemulihan pasca tragedi Kanjuruhan.
Salah satu bentuk perhatian yang telah dilakukan adalah memfasilitasi keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk kepengurusan surat ijin mengemudi (SIM).
Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah 75 keluarga korban telah mendapatkan bantuan administrasi SIM di Kabupaten Malang.
“Kami dari pihak Polres akan terus sekuat tenaga mendampingi, memberikan dukungan kepada pihak keluarga korban kanjuruhan selama kami masih berdiri, selama itulah perhatian akan terus kami berikan,” ujarnya.
AKBP Putu menyebut, kedepan akan terus bersinergi bersama seluruh pihak untuk mendukung dan berbuat yang terbaik guna meringankan beban keluarga korban dalam aspek pendidikan, kesehatan, sosial, ketenaga kerjaan maupun perekonomian.
“Semoga di kesempatan lain makin banyak hal yang bisa kami dukung, dalam rangka makin memulihkan situasi pasca tragedi Kanjuruhan,” pungkasnya.
Sementara itu perwakilan Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Vincensius Sahri mengatakan, ia bersama para keluarga korban yang lain terus saling menguatkan satu dengan yang lain agar bangkit bersama.
Vincent menyampaikan kondisi keluarga korban saat ini berada pada fase ingin bangkit menatap masa depan.
“Kami mewakili keluarga korban Tragedi Kanjuruhan ingin bangkit. Kami ada di fase ingin menatap masa depan, karena jalan kami di depan masih sangat panjang,” ucap Vincentius.
Vincent menjelaskan, ia bersama keluarga korban yang lain telah membentuk paguyuban. Dimana setiap 3 bulan sekali, mereka akan berkumpul untuk silaturahmi dan saling menguatkan satu sama lain.
“Keluarga sudah membentuk paguyuban, dari 73 keluarga, 61 sudah masuk dalam paguyuban. Setiap 3 bulan kami berkumpul untuk saling menguatkan dan berbagi informasi,” jelasnya.
Vincent juga mengapresiasi pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Malang, yang telah membantu keluarga korban untuk kepengurusan administrasi SIM.
“Terimakasih untuk Pak Kapolres yang telah menjembatani, ini merupakan suatu titik bagi kami untuk berusaha selanjutnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Malang HM Sanusi mengatakan akan terus memperhatikan seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang berasal dari Kabupaten Malang.
Pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah anggaran serta fasilitas kesehatan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, biaya pengobatan keluarga korban tragedi Kanjuruhan seluruhnya akan ditanggung pemerintah.
Bupati mempersilahkan keluarga korban untuk datang ke Puskesmas dan rumah sakit pemerintah Kabupaten Malang.
“Kita berikan pelayanan gratis, kalau masih ada keluhan bisa ke RSUD Kanjuruhan, termasuk Keluarga korban kita tanggung semuanya, semua kita jamin,” kata Sanusi.
Bupati juga berjanji akan membantu keluarga korban yang mengalami kesulitan dalam hal pendidikan untuk jenjang SD dan SMP. Pihaknya juga siap berkomunikasi kepada pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Malang untuk menjembatani keluarga korban yang hendak mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
“Kita bantu, nanti dikomunikasikan dengan pengurus pondok,” pungkasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan ditutup dengan doa bersama serta pemberian santuan oleh Kapolres Malang beserta Bupati Malang. (u-hmsresma)